SEJARAH PERKEMBANGAN MACINTOSH
APPLE, Inc. (sebelumnya bernama Apple Computer, Inc.) adalah sebuah perusahaan Silicon Valley berbasis di Cupertino, California, yang bergerak dalam bidang teknologi komputer. Apple membantu bermulanya revolusi komputer pribadi pada tahun 1970-an dengan produknya Apple II dan memajukannya sejak tahun 1980-an hingga sekarang dengan Macintosh. Apple terkenal akan perangkat-perangkat lunak dan kerasnya, seperti iMac, perangkat pemutar lagu iPod, dan toko lagu online iTunes Store.
Pra-pendirian
Sebelum membantu mendirikan Apple, Steve Wozniak adalah seorang hacker elektronik. Pada tahun 1975, dia bekerja di Hewlett-Packard dan membantu temannya Steve Jobs mendisain video game untuk Atari. Pada saat itu, Wozniak telah membeli computer time pada bermacam jenis minicomputer yang di-host oleh Call Computer, sebuah perusahaan timesharing. Terminal komputer pada saat itu mayoritas berbasis kertas; thermal printer seperti Texas Instruments Silent 700 adalah terminal yang paling maju. Wozniak melihat sebuah artikel di majalah bernama Popular Electronics edisi 1975 yang berisikan bagaimana cara untuk membuat terminal komputer sendiri. Menggunakan alat-alat yang dapat dibeli di toko, Wozniak merancang dan membuat komputer bernama Computer Conversor, sebuat video teletype yang bisa dipakai untuk mengakses minicomputer di Call Computers. Designnya kemudian dibeli oleh Call Computers, dan beberapa units terjual.
Pada
tahun 1975, Wozniak mulai menghadiri pertemuan sebuah klub bernama
Homebrew Computer Club. Microcomputer baru seperti Altair 8800 dan IMSAI
menginspirasinya untuk memasang sebuah mikroprosesor pada video
teletype-nya untuk menjadikannya sebuah unit komputer yang lengkap.
Pada
saat itu, CPU yang banyak tersedia adalah Intel 8080 seharga $US 179
dan Motoroal 6800 seharga $US 170. Wozniak lebih tertarik pada Motorola
6800, tetapi harga keduanya terlalu mahal. Dia pun kemudian sadar, dan
hanya mendesign komputer di atas kertas, menunggu hari di mana dia mampu
membeli CPU.
Ketika MOS Technology
memproduksi chip 6502 pada tahun 1976 dengan harga $US 20, Wozniak
membuat sebuah versi BASIC untuk chip tersebut, dan mulai mendisain
sebuah komputer untuk menjalankannya. Chip 6502 didesign oleh pendesign
chip 6800, karena banyak pekerja meninggalkan perusahaan di Silicon
Valley dan membuat perusahaan sendiri.
Woznia
kemudian berhasil membuat komputer tersebut dan membawanya ke
pertemuan-pertemuan Homebrew Computer Club untuk dipamerkan. Pada satu
pertemuan, Wozniak bertemu teman lamanya, Steve Jobs, yang tertarik akan
potensi komersialisasi komputer-komputer kecil.
Tahun-tahun pertama
Steve Jobs dan Steve Wozniak sudah berteman sejak lama. Bertemu pertama kali pada tahun 1971 ketika seorang teman memperkenalkan Wozniak yang saat itu berumur 21 tahun, kepada Jobs yang saat itu baru berumur 16 tahun. Jobs berhasil membujuk Wozniak untuk membuat komputer dan menjualnya. Jobs mendekati sebuat toko komputer lokal, The Byte Shop, yang katanya tertarik untuk membeli komputer, tapi hanya apabila komputer tersebut sudah terpaket lengkap. Pemilik toko tersebut, Paul Terrell, mengatakan ia siap membeli 50 unit seharga $US 500 satunya.
Komputer
buatan Wozniak hanya memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya adalah
menggunakan TV sebagai monitor, di mana saat itu banyak komputer tidak
memiliki monitor sama sekali. Monitor ini bukanlah seperti monitor
modern, dan hanya menampilkan teks dengan kecepatan 60 karakter per
detik. Komputer ini bernama Apple I dan memiliki kode bootstrap pada
ROM-nya yang membuatnya lebih mudah untuk dihidupkan. Akhirnya, dengan
paksaan Paul Terrell, Wozniak juga mendisain sebuah mekanisme kaset
untuk membuka dan menyimpan program dengan kecepatan 1,200 bits/detik,
sebuah kecepatan yang cukup tinggi pada saat itu. Walaupun komputer
tersebut cukup sederhana, disainnya adalah sebuah masterpiece,
menggunakan jumlah komponen yang jauh lebih sedikit dengan
komputer-komputer sejenisnya, dan berhasil memberi reputasi kepada
Wozniak sebagai seorang master designer dengan cepat.
Dibantu
oleh satu orang lagi teman, Ronald Wayne, bertiga mereka mulai
memproduksi komputer tersebut. Dengan menggunakan berbagai cara,
termasuk meminjam ruangan dari teman dan keluarga, menjual bermacam
harta peribadi (seperti kalkulator dan sebuah VW Combi), memulung,
sedikit menipu, Jobs berhasil mendapatkan komponen-komponen yang
dibutuhkan untuk produksi sementara Wozniak dan Wayne membuat
komputer-komputer tersebut. Selesai dan dikirim pada bulan Juni, mereka
dibayar sesuai janji oleh Paul Terrell. Pada akhirnya, 200 unit Apple I
diproduksi.
Tapi Wozniak sudah
lebih maju daripada Apple I. Banyak elemen design Apple I dibuat karena
keterbatasan dana yang dimiliki oleh mereka untuk membuat sebuah
prototype. Tapi dengan pendapatan dari penjualan Apple I, dia bisa
memulai produksi komputer yang lebih canggih, Apple II; Apple II
diperkenalkan kepada publik pada West Coast Computer Faire pada bulan
April 1977.
Perbedaan utama dengan
Apple I adalah tampilan TV yang didesign total, di mana tampilan
disimpan di memori. Dengan cara ini, monitornya tidak hanya bisa
menampilkan teks, namun Apple II bisa menampilkan gambar, dan pada
akhirnya, warna. Pada saat yang sama, Jobs menekankan design casing dan
keyboard yang lebih baik, dengan pemikiran bahwa komputer tersebut harus
lengkap dan siap langsung dinyalakan. Apple I hampir bisa seperti itu,
namun pengguna masih harus memasang berbagai macam komponen dan menulis
kode untuk menjalankan BASIC.
Membuat
komputer seperti itu akan memakan banyak biaya. Jobs mulai mencari uang
tunai, namun Wayne sedikit ragu karena ia pernah mengalami kegagalan
perusahaan empat tahun sebelumnya, dan akhirnya keluar dari perusahaan.
Jobs akhirnya bertemu dengan Mike Markkula yang menjamin pinjaman bank
sebanyak $US 250.000, dan mereka bertiga membentuk perusahaan Apple
Computer pada 1 April 1976.
Dengan
dana dan design casing yang baru, Apple II dilepas pada tahun 1977 dan
menjadi komputer yang biasanya diasosiasikan dengan munculnya pasar PC.
Jutaan unit terjual sampai tahun 1980an. Ketika Apple go public pada
tahun 1980, mereka menghasilkan dana terbanyak sejak Ford go public pada
tahun 1956.
Berbagai jenis model Apple II diproduksi, termasuk Apple IIe dan Apple IIgs.
Apple III dan Lisa
Memasuki
dekade 1980, Apple menghadapi kompetisi dalam bisnis komputer pribadi.
Salah satu penantang besar adalah IBM, perusahaan ternama pertama di
bidang komputer. Komputer IBM yang menggunakan sistem operasi DOS yang
dilisensi kepada IBM oleh Microsoft meraih porsi yang besar dalam pangsa
pasar komputer meja untuk perusahaan besar yang tergolong masih muda.
Beberapa
perusahaan yang lebih kecil menggunakan Apple II, tetapi Apple merasa
perlu mengeluarkan model baru yang lebih maju untuk bersaing di bidang
komputer meja bagi perusahaan besar. Maka, para perancang Apple III
dipaksa untuk mengikuti keinginan Steve Jobs yang terlalu tinggi dan
mustahil untuk dipenuhi. Salah satu diantaranya adalah menghilangkan
kipas pendingin – yang, katanya, menurut Steve Jobs tidak elegan. Mesin
baru tersebut kemudian sangat sering mengalami overheating dan sebagian
model awalnya harus ditarik dari pasaran. Apple III tergolong sangat
mahal walaupun Apple berusaha mengeluarkan versi yang diperbaiki di
tahun 1983 yang juga gagal di pasaran.
Sementara,
beberapa grup di dalam Apple juga berusaha mengembangkan jenis komputer
pribadi baru, dengan teknologi maju seperti antarmuka pengguna grafis,
mouse, object-oriented programming dan kemampuan menggunakan network.
Orang-orang tersebut, termasuk Jef Raskin dan Bill Atkinson mencoba
meyakinkan Steve Jobs untuk memberikan dukungan sepenuhnya dalam
mengembangkan ide mereka.
Hanya
setelah mereka membawa Steve Jobs untuk melihat teknologi yang
dikembangkan di Xerox PARC dalam komputer Alto pada bulan Desember 1979
maka yakinlah Steve Jobs bahwa masa depan akan menghadirkan komputer
yang grafik-intensif, icon-friendly dan didukung baik oleh tim Apple
Macintosh ataupun Apple Lisa walaupun mereka adalah saingan satu sama
lainnya. Walaupun ide tersebut mengundang ketidak-setujuan ahli riset
dari PARC, banyak yang akhirnya bekerja untuk Apple seperti Larry
Tesler, Xerox mengijinkan insinyur dari Apple untuk mengunjungi
fasilitas PARC dengan perjanjian bahwa Apple akan menjual satu juta
saham mereka sebelum perusahaan tersebut go-public (total harga saat itu
berkisar AS$18 juta). Apple Lisa dilepas pada bulan January 1983 dengan
harga AS$ 10.000. Sekali lagi, Apple mengenalkan produk yang tergolong
sangat maju pada saat itu, tetapi terlalu mahal (kesalahan ini akan
terus diulang Apple selama beberapa tahun kedepan), dan sekali lagi
Apple gagal meraih pasaran yang tersedia. Apple Lisa kemudian
diberhentikan pada tahun 1986.
Macintosh
Proyek
Lisa dilepas dari kendali Steve Jobs saat masih separuh jadi. Steve
Jobs kemudian mengalihkan perhatiannya kepada proyek Macintosh, yang
pada awalnya dianggap sebagai sejenis Lisa yang lebih murah. Apple
Macintosh diluncurkan pada tahun 1984 dengan iklan televisi berjudul
1984 yang didasarkan dari novel karya George Orwell yang juga diberi
nama 1984, dengan pernyataan, “On January 24, Apple Computer will
introduce Macintosh. And you’ll see why 1984 won’t be like ’1984′” —
maksud dari kata-kata tersebut adalah Macintosh yang baru akan
membebaskan komputer dan informasi dari kekangan perusahaan besar dan
technocrats. Apple juga membuahkan konsep pewarta Apple (Apple
evangelist) yang dipelopori oleh karyawan Apple bernama Guy Kawasaki.
Walaupun
ada kekhawatiran mengenai kurangnya piranti lunak yang tersedia, layar
hitam putih dan arkitekturnya yang terutup, merek Macintosh pada
akhirnya menjadi produk yang berhasil bagi Apple bahkan sampai hari ini.
Banyak yang merasa bahwa kesuksesan itu seharusnya jauh lebih besar
dari kenyataannya. Ketika Bill Gates, pendiri dan sekarang pemimpin
Microsoft, mengunjungi kantor besar Apple di Cupertino, Steve Jobs
menunjukkan sebuah prototipe dari antarmuka pengguna grafis untuk
Macintosh. Pada tahun 1985 Microsoft meluncurkan Windows, antarmuka
pengguna grafis buatan mereka sendiri untuk komputer IBM. Pada saat itu
sistem komputer IBM sudah di-reverse engineered dan banyak perusahaan
juga membuat komputer yang kompatibel dengan IBM. Walaupun Apple memberi
lisensi untuk beberapa produk lainnya, mereka tidak pernah memberikan
ijin perusahaan lain untuk membuat komputer yang kompatibel dengan
Macintosh sehingga Microsoft bisa mendominasi pangsa pasar yang ada.
Pada saat itu, Apple sadar bahwa mereka sudah terlambat untuk merebut
kembali kekuasaan pasar yang pernah mereka miliki. Komputer Macintosh
kompatibel yang dijual di tahun 1990an pun hanya meraih kesuksesan yang
kecil. Walaupun Windows versi pertama sangat ketinggalan jaman dibanding
Macintosh, Piranti lunak tersebut dan komputer yang kompatibel dengan
Windows bisa dibeli dengan harga yang jauh lebih murah dibanding sebuah
Macintosh. Ditambah lagi, perbaikan yang dilakukan Microsoft secara
cepat mengejar ketinggalan mereka. Sekaligus juga karena keterbukaan
yang dimiliki oleh komputer yang kompatibel dengan IBM menyebabkan lebih
banyak piranti lunak tersedia untuk Windows dibanding Macintosh.
Microsoft
dan Windows dikemudian hari akan menjadi cerita sukses yang paling
fenomenal di abad keduapuluh dan Apple tidak akan meraih kembali
gelarnya sebagai pembuat komputer pribadi nomor satu di dunia.
PowerBook
Setelah
kegagalan Macintosh Portable di tahun 1989, Apple mencoba
memperkenalkan sebuah komputer portabel yang lebih populer, PowerBook,
di awal dekade 1990. Generasi pertama produk ini dirancang bersama Sony
dan memberikan layout untuk komputer portabel yang masih dipakai sampai
saat ini: engsel belakang untuk mendukung layar, keyboard yang
diletakkan menjorok ke belakang dan trackball (yang kemudian menjadi
trackpad) diposisikan di depan keyboard tersebut. Namun merek PowerBook
mengalami kegagalan setelah model PowerBook 5300 memiliki banyak masalah
dalam kualitasnya, seperti baterai yang gampang rusak, kerangka yang
gampang keropos dan layar yang tidak bagus. Produk dari Apple yang dulu
dan sekarang juga meliputi sistem operasi seperti ProDOS, Mac OS, Mac OS
X, and A/UX, produk networking seperti AppleTalk, dan program
multimedia seperti QuickTime and seri piranti lunak Final Cut. Di tahun
1994, Apple memperbarui produk Macintosh mereka dengan mengenalkan seri
Power Macintosh, yang menggunakan prosesor PowerPC hasil kerjasama IBM,
Motorola dan Apple. Prosesor ini menggunakan arsitektur RISC, yang jauh
berbeda dengan seri Motorola 680X0 sebelumnya. Sistem operasi milik
Apple disesuaikan agar piranti lunak yang dikembangkan untuk prosesor
yang lebih tua bisa berjalan dengan seri prosesor PowerPC.
Setelah
permasalahan kepemimpinan di dalam Apple dengan CEO baru John Sculley
di dekare 1980-an, Steve Jobs keluar dari Apple dan mendirikan
perusahaan NeXT Inc., yang pada akhirnya gagal, sekalipun memiliki awal
yang baik. Dikemudian hari, Dalam usaha Apple untuk menyelamatkan
perusahaannya, mereka membeli NeXT sekaligus dengan sistem operasi
UNIX-based-nya NeXTstep yang juga membawa kembali Steve Jobs ke dalam
perusahaan yang didirikannya. Sata satu langkah pertama yang dia lakukan
sebagai pemimpin sementara di Apple adalah mencetuskan ide untuk
mengembangkan iMac, produk yang akan menyelamatkan Apple dari
kehancurannya sekaligus memberikan waktu bagi mereka untuk merampingkan
sistem operasi yang sudah ada.
Produk
yang dirilis Apple setelah itu adalah Apple Airport yang menggunakan
teknologi Wireless LAN untuk menyambungkan sebuah komputer ke internet
tanpa menggunakan kabel. Mereka juga mengeluarkan iBook dan PowerMac G4.
Perkembangan di atas Tahun 2000
Di
awal tahun 2002, Apple mengeluarkan iMac G4. Komputer ini memiliki
bagian dasar yang separuh bulat dan layar datar yang ditopang dengan
leher yang bisa digerakkan. Model ini diberhentikan di musim panas 2004.
Sebuah model yang baru yang menggunakan prosesor prosesor G5 dilepas
pada tanggal 31 Agustus 2004 dan mulai dijual di pertengahan September
pada tahun yang sama. Model ini meniadakan bagian dasar dan mengemas
seluruh unit proses pusatnya (central processing unit) di belakang layar
komputer yang ditopang oleh sebuah kaki aluminium yang ramping.
Komputer yang dijuluki iMac G5 ini adalah komputer meja tertipis di
dunia, dengan ketebalan yang hanya dua inci atau 5,1 cm.
Di
pertengahan 2003, Apple mengeluarkan prosesor PowerPC generasi kelima
yang menggunakan seri prosesor PowerPC 970 yang dikembangkan oleh IBM.
Ini adalah komputer 64 bit yang pertama kali tersedia untuk umum.
Di
tahun 2001, Apple memperkenalkan Mac OS X, sebuah sistem operasi yang
didasarkan dari NeXTstep yang menggabungkan stabilitas, kehandalan dan
keamanan yang dimiliki UNIX dengan kemudahan dalam menggunakan Macintosh
ke dalam sebuah piranti lunak yang bisa dipakai baik bagi mereka yang
bergerak di bidang profesional maupun perseorangan. Mac OS X juga
memiliki sebuah program bernama Classic Environment yang bisa
menjalankan piranti lunak yang dirancang untuk sistem operasi 9.1-9.2.2
yang lama. Apple juga memberikan pilihan bagi pengembang piranti lunak
yang lama untuk menggunakan teknologi Carbon agar program mereka bisa
diadaptasi secara langsung ke dalam Mac OS X. Dengan cara ini, sebuah
program bisa memanfaatkan semua fitur baru yang tersedia dalam Mac OS X.
Pada
Januari 2007, Apple memasuki pasar telepon genggam dengan
memperkenalkan iPhone, yang dirilis pada tahun yang sama di AS. Pada
saat yang sama, nama perusahaan juga akan dipangkas dengan menanggalkan
kata “Computer” untuk mewakili diversifikasi produk perusahaan tersebut.
Pada
bulan September 2009, Apple berencana mengeluarkan update terbaru atas
system operasinya yaitu Mac OS X Snow Leopard yang diklaim akan
memberikan peningkatan kinerja secara signifikan. Sistem Operasi ini
diklaim telah ditulis ulang dan benar-benar bekerja pada arsitektur 64
bit dan mensupport RAM hingga 16 TB. Dan OS ini bakal dipastikan
diluncurkan untuk menghadang laju dari pada Microsoft yang akan
mengeluarkan system operasi terbarunya di bulan Oktober 2009 yaitu
Windows 7.
Mac OS X Snow Leopard
ini selain merupakan penyempurnaan dari pada Mac OS X Leopard karena
ditulis dengan bahasa yang baru, juga akan membawa banyak fitur baru
yang memiliki kinerja lebih cepat dari pendahulunya. Dari segi tampilan
atau antar muka, dikabarkan Mac OS X Snow Leopard tidak akan mengalami
banyak perubahan dari Mac OS X yang lama. Kita tunggu saja seperti Mac
OS X yang terbaru nanti.
Apple di Indonesia
Seperti
di negara lain, kepopuleran iPod juga sudah menyebabkan “halo” effect
bagi komputer Mac di Indonesia. Telah bermunculan beberapa milis fanatik
Apple seperti id-Mac dan id-apple. Komunitas pengguna produk Apple di
Indonesia sempat disorot oleh acara e-Lifestyle” (Metro TV) di beberapa
episode yang berbeda.
Tidak seperti di Singapura atau Amerika Serikat, Apple tidak mempunyai kantor pusat di Indonesia.
Sumber: diambil dari salah satu blog (lupa blognya apa) dengan sedikit penambahan.
Sumber: diambil dari salah satu blog (lupa blognya apa) dengan sedikit penambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar